Kamis, 15 Desember 2011

RUMUS SINGKAT INTEGRAL (PINTAR)











READ MORE - RUMUS SINGKAT INTEGRAL (PINTAR)

SOAL SNMPTN TPA

Download Gratis Soal Tes Potensi Akademik / Tes Bakat Skolastik beserta kuncinya:

READ MORE - SOAL SNMPTN TPA

Ebook islam gratis

Di bawah ini beberapa E-Book (buku eloktronik) Islam yang kami format dalam bentuk File CHM. Semoga bermanfaat untuk umat Islam di manapun berada, aamin.
READ MORE - Ebook islam gratis

CERITAKU

sejak kecil aQ hidup disebuah desa yang terpencil. aQ dibesarkan dikeluarga yang serba berkecukupan. sewaktu kecil aQ sering menghabiskan hari - hariku di sebuah taman kebun yang membuat hari - hariku begitu sulit.. Duniaku yang begitu menyedihkan,,,,,
READ MORE - CERITAKU

IODINASI ASETON


I O D I N A S I    A S E T O N
I.         Tujuan Percobaan         :          
J Menentukan orde reaksi
J Menghitung laju reaksi berdasarkan pengaruh konsentrasi dan temperatur
J Menghitung energi aktivasi

II.      Alat dan Bahan 

a.      Alat yang digunakan :
J Aseton 4M
J HCl 1M
J Iodium(L) 0,005M
J Aquadest
J Es (Sebagai pendingin)

b.      Bahan yang digunakan

J Erlenmeyer 125 ml                                         
J Gelas Ukur   25 ml                                         
J Gelas Kimia 100ml & 400 ml                        
J Pipet Ukur     10 ml &   25 ml                        
J Pipet Gondok   5 ml &  10 ml               
J Thermometer 100°C                                       
J Stop Watch                                                    
J Bola hisap                                                                 
J Hot Plate                                                                                         
J Labu Semprot

IV.    Prosedur kerja  :         
*      Penentuan Orde reaksi
Percobaan 1
c  Memipet 10 ml aseton 4M, masukkan kedalam erlenmeyer
c  Memipet 10 ml HCl 1 M, masukkan kedalam erlenmeyer yang berisi aseton.
c  Menambahkan 20 ml aquadest kedalam campuran tersebut
c  Memipet 10 ml larutan Iod dengan pipet gondok 10 ml dan memasukkannya kedalam campuran tersebut (serentak jalankan stop watch)
c  Setelah warna Iod menghilang, segera menghentikahn stop watch.
c  Mengukur tenperatur campuran tersebut.


Percobaan 2
c  Mengulangi percobaan A dengan mengubah konsentrasi aseton, yaitu dengan memasukkan 5 ml aseton kedalam gelas kimia dan ditambahkan 25 Ml aquadest. Konsentrasi ion hidrogen dan Iod dibiarkan tetap.


Percobaan 3
c  Mengulangi percobaan A dengan mengubah konsentrasi HCl, yaitu dengan memasukkan 5 ml HCl kedalam erlenmeyer 125 ml dan ditambahkan 25 Ml aquadest. Konsentrasi aseton dan Iod dibiarkan tetap.
Percobaan 4
c Mengulangi percobaan A dengan mengubah konsentrasi Iod, yaitu dengan memasukkan 5 ml Iod kedalam gelas kimia dan ditambahkan 25 ml aquadest. Konsentrasi aseton dan HCl dibiarkan tetap. Percobaan diatas dilakukan 2 kali percobaan
*      Melakukan percobaan 4, tetapi dengan temperatur 50C, 10°C dan 15°C. Menentukan tetapan laju reaksi dan energi pengaktifan.


V.     Data pengamatan  :     
No
Volume
Aseton
Volume
HCl
Volume
Iod
Volume
Air
Waktu
Temperatur
Perc. 1
1
10 ml
10 ml
10 ml
20 ml
114 dtk
29°C
2
  5 ml
10 ml
10 ml
25 ml
195 dtk
29°C
3
10 ml
  5 ml
10 ml
25 ml
230 dtk
29°C
4
10 ml
10 ml
  5 ml
25 ml
52 dtk
29°C
5
10 ml
10 ml
  5 ml
25 ml
446 dtk
5°C
6
10 ml
10 ml
  5 ml
25 ml
379 dtk
10°C
7
10 ml
10 ml
  5 ml
25 ml
314 dtk
15°C

v Temperatur
·         T1 = 5°C
T2 = 15°C
T.rata-rata
      = 10°C
·         T1 = 10°C
T2 = 16°C
T.rata-rata
      = 13°C
·         T1 = 15°C
T2 = 20°C
T.rata-rata
      = 17,5°C








VI.    Perhitungan  :  
1.      Perhitungan Konsentrasi
*      Konsentrasi Aseton 4 M

·         Volume 10 ml [ camp 1,3,4 ]
V1   M1       =        V2   M2
10 ml 4M   =   50 ml   M2
·         Volume 5 ml [ camp 2 ]
V1   M1  =  V2   M2
5ml    4  M    =   50 ml   M2


*      Konsentrasi HCl 1 M

·         Volume 10 ml [ camp 1,2,4] V1   M1  =  V2   M2
10 ml    1 M   =   50 ml   M2
·         Volume 5 ml [camp 3 ]
V1   M1  =  V2   M2
    5 ml    1 M     =   50 ml   M2



*      Konsentrasi Iodium 0,005 M

·         Volume 10 ml [ camp 1,2,3 ]
V1         M1  =  V2   M2
10 ml   0,005 M  = 50 ml   M2
·         Volume 5 ml [ camp 4 ]
V1   M1        =  V2   M2
5 ml   0,005 M      =  50ml   M2










2.      Perhitungan Laju reaksi



3.      Penentuan Orde Reaksi
·         Harga m   :

                    =
              = m log 2
0,544                = m 0,301
m                      = 1,807


Jadi, orde reaksi aseton adalah 1,807 dibulatkan jadi 2


·         Harga n :

                 =
           = m log 2
1,212                  = m 0,301
n                         = 4,0266

jadi, orde reaksi HCl adalah 4,0266 dibulatkan jadi 4



·         Harga orde reaksi Iod (p)

                 =
           = p log 2
2,863                  = p 0,301
p                         = 9,51

jadi, orde reasksi Iod adalah 9,51 dibulatkan jadi 10

Harga m = 1,807 = 2
Harga n = 4,026  = 4
Harga p = 9,51    = 10

4.      Perhitungan Tetapan Laju Reaksi
Dengan menggunakan rumus :
Laju  = k  [A]m   [I2]n   [H]p
Maka akan diperoleh harga ketapan k

·         Untuk k1
    

·         Untuk k2



Untuk k 3
Untuk k 4


5.      Penentuan Energi Aktivasi
            Waktu untuk reaksi pada suhu 5°C     ;   446 dtk        ; temp 10°C
            Waktu untuk reaksi pada suhu 10°C   ;   379 dtk        ; temp 13°C
            Waktu untuk reaksi pada suhu 15°C   ;   314 dtk        ; temp 17,5°C

·         Cara mencari laju reaksi
     
     
     

·         Cara memperoleh tetapan laju reaksi
Untuk 5°C
          


Untuk 10°C
          

Untuk 15°C
          



·         Cara memperoleh (0K)
c Cara memperoleh Log k
log k
Untuk 5°C           = Log 2,1 x 1027          =  27,32
Untuk 10°C         = Log 2,5 x 1027          =  27,4
Untuk 15°C         = Log 3,1 x 1027          =  27,5

c Menentukan energy aktivasi
c  
-          Perhitungan dari grafik:
Slope     =
-1968     =         
Ea          = 37663 kj/kmol       

-          Perhitungan  dengan menggunakan log k
k = Ae Ea/RT
dimana : k = konstanta laju reaksi
A = factor frekuensi
Ea = energy aktivasi
Persamaan di atas seringkali ditulis dalam bentuk logaritma seperti terlihat pada persamaan berikut :
ln K = ln A - Ea/RT
ln K  = - Ea/RT
log K = - Ea/RT




log K1
Log K2

VII. Pembahasan  :
J Laju reaksi bergantung pula pada temperatur, sering terjadi bila temperatur naik 10°C maka laju menjadi 2 kali lipat, tetapi pada kenyataan praktek yang kami lakukan malahan laju reaksinya makin turun.
J Didalam penambahan Iodium kita harus memakai pipet 10 Ml, karena dalam penambahan Iodium harus dilakukan sekaligus, hal ini disebabkan Iodium akan langsung bereaksi dengan Aseton dan HCl dengan tanda warna larutan Iodium akan berubah menjadi bening.
J Reaksi iodinasi aseton mudah diamati karena :
c  Iod berwarna, sehingga kita dapat mengamati perubahan konsentrasi secara visual
c  Reaksi berorde nol terhadap Iod. Hal ini berarti bahwa laju reaksi tidak tergantung pada [I2], [I2]0  = 1

Oleh karena itu laju reaksi tidak tergantung pada Iod, maka kita dapat menggunakan Iod sebagai reagent pembatas dengan jumlah aseton dan ion hidrogen berlebih. Kita dapat mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mereaksikan seluruh Iod yang ada dalam larutan. Bila konsentrasi dari aseton dan ion hidrogen jauh lebih besar dari pada konsentrasi Iod, maka konsentrasi mereka tidak akan berubah selama reaksi dan laju reaksi akan tetap, sampai seluruh Iod habis bereaksi. Kemudian reaksi akan berhenti. Bila waktu yang dibutuhkan untuk mereaksikan semua Iod (warnanya hilang) adalah t.
J Didalam melakukan percobaan, kita harus betul- betul teliti,  dalam mengamati waktu dan suhu,karna waktu dan suhu juga menentukan dalam penentuan laju reaksi. Karena Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.



IX.    Kesimpulan  :   
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.        Orde Reaksi yang dihasilkan adalah
m = 2
n  = 10
p  = 4
2.        Laju Reaksi yang dihasilkan adalah
Laju 1 = 0,0070 M/det
Laju 2 = 0,0021 M/det
Laju 3 = 0,0004 M/det
Laju 4 = 0,0000096 M/det
3.        Energi Aktivasi yang dihasilkan adalah
                 -Ea (50C)      = 1,3939
-Ea (100C)     = 1,3900
-Ea (150C)     =1,3851


X.     Daftar pustaka :          
Emil j. Slowinsky, Wayne wolsey, William L. Masterton, Chemical principle in the laboratory with qualitatives analisis, Japan, Holt-saunders Int.ed.
READ MORE - IODINASI ASETON