Selasa, 23 Agustus 2011

Belajar Gaya Malas -Part1-

Anda tentu pernah mengalami Malas….

entah saat itu Anda sedang suntuk, atau stress menghadapi tumpukan pekerjaan, bahkan mungkin ya malas aja, tanpa sebab yang jelas.

Apa ciri-ciri utama dari malas? semua dari Anda tentu setuju bahwa orang malas tidak mengeluarkan tenaga dan upaya “keras” untuk meraih sesuatu. Ya, namanya juga malas.

Malas belajar, pernah? lha kalo Belajar Gaya Malas? nah loh, apa lagi ini?!
Belajar kok malas?

Inilah rahasia dari kekuatan pikiran Anda yang tiada tara. Dengan NLP, Anda bahkan bisa melakukannya!

Sebelumnya, kita perlu samakan Map terlebih dahulu. Jika dalam Map Anda, Belajar adalah SULIT, maka catatan ini tidak akan berlaku bagi Anda, dan siapapun yang berpikiran sama.

Belajar itu sebenarnya mudah…. kita semua selalu belajar. Sangat berbahaya bila kita menganut paham bahwa “Belajar itu Sekolah, Sekolah itu Belajar”. Apalagi pendapat yang lebih sempit mengatakan “Belajar itu HANYA di kelas, bersama guru sekolah…. di luar itu, bukan belajar namanya!” memangnya ada ya yang berpikiran begitu? Penulis pernah menghadapi yang mirip secara langsung, sebut saja dari si A. Suatu hari, saya membeli VCD film jepang dengan teks bahasa inggris, dan menontonnya hampir setiap hari. Si A kerap menghampiri saya dan berkata, “Kamu ini nonton terus sih! kapan belajarnya?!” dan saya jawab, “Ini saya lagi belajar Bahasa Inggris, dengan mengartikan bahasa inggris berdasarkan kejadian yang ada di film….” apa jawab beliau? “Yang namanya belajar itu ya pake buku sekolah!” ^_^

BELAJAR GAYA MALAS dimulai dari Map atau cara pandang kita, terhadap proses belajar itu sendiri. Apa sih belajar? bagi saya, segala sesuatu yang dilakukan manusia dan bermanfaat dalam memberi nilai tambah terhadap dirinya, itulah BELAJAR. Maka, apapun boleh Anda lakukan, APAPUN! tentu selama tidak melanggar syariat dan norma yang berlaku, atau dalam bahasa NLP-nya, ekologis. Anda bahkan bisa memilih cara termudah dalam belajar sesuatu, jika dan hanya jika cara pandang Anda sudah tepat.

Seorang pembelajar sejati butuh Fleksibilitas dalam proses belajarnya. Tidak perlu memaksakan satu cara kepada diri sendiri maupun orang lain. Namanya juga GAYA MALAS…. betul apa bener???? mana ada ‘Malas’ yang dipaksakan! hehehehehehe. Fleksibilitas bisa dicapai dengan cara melepas belenggu-belenggu masa lalu Anda. Pastikan dalam pikiran Anda bahwa ketepatan masa lalu tidak menentukan ketepatan masa kini, atau ketepatan bagi satu orang belum tentu bisa bagi orang lain (di sini saya tidak menggunakan ‘kebenaran’, karena bagi seorang muslim, yang Haq dan Bathil itu pasti dan sudah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah), karena manusia itu unik, dan pasti berbeda satu sama lain.

Orang tua saya dahulu sering menyuruh saya belajar di meja belajar, sedangkan saya tidak pernah merasa nyaman karena terasa kaku. Bagi saya, yang nyaman adalah belajar di atas kasur, dengan posisi kaki bebas, serta “ruang” kasur yang terbuka dan terkesan luas. Selama saya belajar di kasur, ilmu mudah saya serap. Anda bahkan bisa belajar dari siapapun dan kapanpun. Kepada orang baik, Anda bisa belajar. Kepada orang buruk, Anda pun bisa belajar. Kepada orang baik, Anda belajar untuk menirunya. Kepada orang buruk, Anda belajar untuk tidak seperti dia. Dengan begitu, Anda pun selalu belajar di manapun dan kapanpun, bahkan tanpa perlu bersusah payah, karena Anda melakukannya seakan mengalir begitu saja, dan proses belajar Anda pun benar-benar MALAS. Kembali, ini hanya bisa diwujudkan dengan cara pandang tentang Belajar yang TEPAT.

Yang paling perlu Anda pastikan di awal adalah, sudah jelaskah Outcome Anda dalam proses belajar? tanpa itu, Anda tidak akan sampai ke manapun. Pastikan dan jalani proses belajar Anda, serta nikmati, Insya Allah kita semua dapat menjadi manusia pembelajar yang selalu selangkah lebih maju, dimana hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Ditulis Oleh:
Surya Kresnanda, ST, CMNLP, CHt, CCH, CI
Education Trainer of Humanforce

Tidak ada komentar:

Posting Komentar