Selasa, 23 Agustus 2011

Sekripsi kehidupan

Suatu ketika para maha siswa pun tiba waktunya untuk menyusun sebuah sekripsi. Para maha siswa pun sibuk menentukan judul sekripsinya, yamg kemudian oleh sang maha siswa tersebut mengajukan judul-judul sekripsinya kepada ketua jurusan dan setelah di setujui ketua jurusan kemudian di konsultasikan kepada desen pembimbing. Yah... cukup rumit dan sulit pula prosesnya untuk mendiplomasikan sebuah judul sekripsin yang belum tentu disetujui. Karena mungkin judul tersebut di tolak, dikarenakan tidak sesuai dengan pokok pembahasannya.



Dalam perjalanannya pun dalam mengajukan sebuah judul sekripsi mengalami proses yang cukup panjang, dan cukup melelahkan, meski pun pada akhirnya judul-judul sekripsi yang di ajukan para maha siswa itu kepada ketua jurusan ditolak oleh sang ketua jurusan, karena judul sekripsinya tidak sesuai dengan pokok pembahasannya. Dan terkadang sang ketua jurusanlah yang menentukan judul untuk sekripsi yang harus di buat para maha siswanya, kareena sang ketua jurusan lebih mengetahui judul yang sesuai dengan pokok pembahasan yang akan dibahas.

Yah... memang dongkol rasanya, yah.. betapa tidak, kita sudah cape-cape nyari judul dan bahan-bahan reperensi kesana kemari, eh taunya di tolak juga. Tapi meski pun begitu ketika para maha siswa yang judul sekripsinya di tolak, sang mahasiswa pun dengan berat hati ia menerima begitu saja judul yang di berikan sang ketua jurusan. Dengan susah payah pula ia membuat sekripsinya dengan judul yang di berikan sang ketua jurusan. Karena sang maha sisa ingin lulus dan menyandang gelar sarjana.



Sahabat ku yang di rahmati alloh. Tahu kah sahabat ku apa yang bisa kita pelajari dari simulasi cerita di atas?. Ya tepat sekali sahabat ku, dalam kehidupan kita pun sebenarnya kita semua ini di tuntut untuk membuat sebuah sekripsi kehidupan, dimana kita semua berperan sebagai seorang maha siswa, dan alloih lah ketua jurusan dalam kehidupan kita. Ia lah yang akan menentukan judul sekripsi kehidupan kita layak di terima atau tidak sesuai atau tidak judul sekripsi yang kita ajukan?



Sahabat ku, pernah kah sahabat merencanakan sesuatu, akan tetapi pada kenyataannya apa yang sahabat rencanakan tidak sesuai dengan apa yana sahabat telah rencanakan tadi?. Kalau pernah, berarti judul sekripsi yang sahabat ajukan tidak sesuai, sengga alloh menolaak judul sekripsi yang sahabat ajukan. Dan akhirnya alloh lah yang menentukan judul sekripsi kehidupan yang sahabat akan jalani. Karena alloh yang lebih tahu tentang diri kita, kapasitas kemampuan diri kita.



Akan tetapi aneh rasanya walau pun dongkol rasanya, yah.. betapa tidak, kita sudah cape-cape nyari judul dan bahan-bahan reperensi kesana kemari, eh taunya di tolak juga. Tapi meski pun begitu ketika para maha siswa yang judul sekripsinya di tolak, sang mahasiswa pun dengan berat hati ia menerima begitu saja judul yang di berikan sang ketua jurusan. Dengan susah payah pula ia membuat sekripsinya dengan judul yang di berikan sang ketua jurusan. Karena sang maha sisa ingin lulus dan menyandang gelar sarjana. Tapi sewaktu allah yang menolak sekripsi kehidupan yang kita ajukan alloh tolak, dan alloh yang menentukan judul sekripsi kehidupan kita, kita terkadang tidak mau menermanya, tidak mau berasabar menjalanini prosesnya seperti maha siswa yang di tolak judul sekripsinya oleh sang ketua jurusan, yang dengan susah payah pula ia membuat sekripsinya dengan judul yang di berikan sang ketua jurusan. Karena sang maha sisa ingin lulus dan menyandang gelar sarjana. Apakah kita tidak ingin lulus dan mendapat predikat sarjana di akhirat alloh kelak?. Apakah sahabat tidak tergiur dengan predikat tersebut?.



Mengapa terkadang alloh lah yang menentukan judul sekipsi kehidupan kita? Untuk kita jalani dan kita lalui?. Sahabat ku itu semua di karenakan alloh maha mengetahui semua tentang diri kita. Seberapa besar kapasitas yang kita miliki tuk menuntaskan sebuah sekripsi kehidupan. Yang dimana judul sekripsi kehidupan yang harus kita jalani tidak sesuai dengan keinginnan sahabat. Akan tetapi mungkin saja judul sekripsi yang kita ajukan tidak mampu kita tempuh dan judul sekripsi kehidupan yang kita ajukan tidak dapat meluluskan kita menjadi sarjananya alloh kelak. Malah mungkin judul sekripsi kehidupan yang alloh tentukan justru itu lah yang membawa kita lulus menjadi sarjananya alloh di kehidupan yang kekal abadi.



Yuk kita sama-sama belajar untuk menerima dan menjalani dengan rasa keikhlasan sebuah judul sekripsi kehidupan yang alloh telah tentukan untuk kita semua. Dan sejenak mari kita renungkan notes sederhana di atas.



Semoga bermanfaat

Garut 22 mei 2011

Dwi Kurnia Nursifa



Terinspirasi dari sebuah sms yang di kirim seorang adik ketika wie merasa sangat merasa begitu kecewa ketika di tahun kelima wie tidak dapat berkuliah lagi.
Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar